Maulid Nabi Muhammad saw.

Tampak sebuah pohon pisang dengan ukuran yang tidak terlalu besar yang dikelilingi dengan telur-telur berwarna-warni, sebagian tertancap di batang pisang tersebut, nasi ketan (songkolo), dan kue-kue tradisional berada di dalam masjid. Jika ada suasana seperti itu di dalam masjid artinya ada perayaan yang akan dilaksanakan. Iya, perayaan itu ialah perayaan hari maulid/hari kelahiran Nabi Muhammad saw.

Beberapa hari sebelum perayaan maulid ini, para guru, santri, dan kepala pondok Pesantren Matahari memang sudah mempersiapkan kegiatan ini. Di antaranya dengan menghubungi orang tua santri untuk dapat hadir mengikuti acara ini, mengundang beberapa tokoh masyarakat di sekitar pesantren, hingga persiapan teknis.

Pelaksanaan maulid nabi yang diadakan di Masjid Mathar berlangsung mulai pukul 09:00-11:00 WITA. Alhamdulillah, pelaksanaannya berlangsung dengan penuh hikmah meskipun dirangkaikan dengan beberapa kegiatan lainnya yakni pelantikan komite sekolah dan pengurus OSIS baru. Untuk pelantikan komite sekolah sendiri terdiri dari beberapa perwakilan orang tua. Mereka semua dilantik langsung oleh kepala sekolah, Muh. Yunus. Selain itu, ada juga pertunjukkan seni dan pembacaan puisi yang telah disiapkan oleh santri/wati.

Beberapa sambutan mengawali kegiatan maulid nabi ini. Mulai dari ketua panitia, pembina pondok, kepala sekolah, hingga ketua Yayasan Iforeso Anak Matahari. Setelah itu ceramah maulid disampaikan oleh ust. Syamsul Bahri. Dalam ceramahnya, ia menekankan bahwa suri tauladan Nabi Muhammad saw. mesti menjadi panduan dalam kehidupan ini. Nabi memberikan contoh bukan melalui lisan saja, tetapi ia juga mempraktekkannya. Berbeda dengan yang dilakukan oleh sebagian orang saat ini, banyak yang tahu memberikan contoh tapi tidak bisa mempraktekkannya. Misalnya, ada orang yang menyampaikan bahwa bersedakah itu baik, tetapi ia sendiri tidak bersedekah. Nabi Muhammad saw. tidak demikian, menurutnya.

Perayaan maulid seperti ini sudah menjadi agenda tahunan Pesantren Matahari. Apa pesan yang ingin disampaikan pada peringatan maulid seperti ini ialah agar seluruh santri mengenal dan meneladani seorang manusia yang dipilih oleh Allah stw., meskipun ia sudah meninggal pada 14 abad yang lalu, untuk memperbaiki akhlak umat manusia dengan panduan dari firman-firman Allah swt. (Al-Qur’an). Ajaran dan nilai-nilai Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw (Allahumma sholli wa sallim wa barik ‘alaihi) akan terus bersinar menerangi dan menjadi petunjuk pada diri seorang Muslim ketika ia mengenal dan meneladani Nabi Muhammad saw.

You might also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *